PURWAKARTA, skipatroli.com,– Pencegahan tawuran adalah tanggung jawab bersama. Semua elemen masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif agar para siswa dapat belajar dengan tenang dan mencapai prestasi yang terbaik.
Demikian disampaikan Kepala SMKN 1 Bojong Purwakarta, Wahyu Tamimbarkah, mengomentari berbagai persoalan yang terkait dengan tawuran antar pelajar.
Menurutnya, tawuran di kalangan pelajar memang menjadi masalah serius yang perlu ditangani bersama dan melibatkan berbagai unsur masyarakat.
“Pencegahan tawuran bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan peran aktif orang tua, siswa, dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan kerjasama yang baik, diharapkan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan mencapai prestasi yang optimal,” kata Wahyu, kepada wartawan, Selasa 17 September 2024.
Lalu, soal tawuran terjadi di Kampung Desa Sawit, Kecamatan Darangdan yang diduga melibatkan pelajar dua sekolah pada akhir pekan lalu, Wahyu menjelaskan berdasarkan keterangan dari guru pendamping dan pelajar yang ikut dalam rombongan tersebut sedang menyaksikan pertandingan futsal.
Diduga, aksi tawuran dipicu saling ledek usai pertandingan futsal antar pelajar sekolah SMA atau sederajat se Kabupaten Purwakarta yang digelar oleh Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Purwakarta (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta dan dilaksanakan di GOR Purnawarman Purwakarta.
“Menurut cerita para guru pendamping dalam perjalanan pulang menuju SMK Negeri 1 Bojong, rombongan dihadang para pelajar dari sekolah lain. Bahkan pelajar dari sekolah lain tersebut ada yang melempar batu ke arah kendaraan rombongan SMK Negeri 1 Bojong. Akibatnya, bentrokan tak bisa dihindari,” kata Wahyu.
Namun demikian, pihaknya sudah mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan dengan para pihak terkait agar permasalahan ini bisa diselesaikam secara kekeluargaan.
Ia juga meminta maaf kepada semua pihak atas aksi tak terpuji yang dilakukan oleh para pelajar sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
“Kita menyikapi ini dan membuat komitmen agar ke depan anak-anak ini tidak buat keributan. Atas nama SMK Negeri 1 Bojong saya minta maaf. Ini pelajaran buat kita semua,” tambah Wahyu Tamimbarkah. (Bert)