CILACAP, skipatroli.com — Alat pembayaran elektronik berupa EDC (Electronic Data Capture) di SPBU Karang Mangu, Kecamatan Kroya, Cilacap dikeluhkan konsumen karena alat tersebut tidak berfungsi.
Konsumen bernama Wasisto menilai EDC di SPBU 44.532.20 itu hanya formalitas, karena nyatanya dua kartu ATM milik Wasisto tidak bisa digunakan.
“Bahkan petugas SPBU ini hanya mengelabui konsumen saja. Petugas menyebutkan kartu ATM saya tidak berfungsi padahal saya baru saja transaksi melalui QRIS di minimarket,” keluh Wasisto, kepada wartawan yang kebetulan berada di SPBU tersebut, Rabu (14/5).
Ketika dimintai keterangan soal kronologis awal, Wasisto menjelaskan, ia mengisi bahan bakar mobilnya sekira pukul 16.15 WIB di SPBU Desa Karang Mangu tersebut.
“Saya isi BBM jenis pertamax. Saat mau bayar pakai kartu ATM BRI Gold dan setelah dimasukan ke EDC, kata petugasnya gak bisa. Lalu saya tanya kenapa, sebab saldo di ATM cukup banyak,” terangnya.
Lalu, imbuh Wasisto, petugas SPBU mengatakan bahwa kartu ATM miliknya sudah kadaluarsa.
“Yang benar saja saya bilang, barusan saya belanja di minimarket bisa, bahkan saya juga tarik tunai. Kok di SPBU ini gak bisa. Jangan-jangan petugas SPBU hanya gak mau ribet,” tambahnya.
Setelah itu, tutur Wasisto, petugas SPBU mengganti EDC dengan bank BNI. Namun setelah ATM dimasukan dan Wasisto memasukan PIN, pembayaran tetap tidak bisa menggunakan EDC.
“Akhirnya saya bayar dengan uang cash. Padahal uang itu untuk pegangan di jalan,” jelasnya.
Wasisto kemudian mengajak wartawan untuk menyaksikan saat dirinya akan menarik uang kembali. Saat menarik uang di BRI Link Desa Pekuncen, Kroya, ternyata kartu ATM miliknya masih berfungsi.
“Mohon diberitakan mas biar masyarakat tahu bahwa di SPBU itu pembayaran elektronik tidak bisa, hanya formalitas saja,” tandas Wasisto, seraya berpamitan meneruskan perjalanan.
Sementara itu, saat wartawan kembali ke SPBU Karang Mangu dan memintai keterangan dari petugas SPBU, tidak ada satu pun yang bersedia memberikan penjelasan secara detail.
“Maaf pak saya hanya bekerja. Gak tahu kenapa bisa seperti itu,” kata salah satu petugas yang tidak mau menyebutkan namanya. (Tur)