KAB. BANDUNG, PATROLI | Tumpukan sampah yang kini mulai menggunung di terminal Majalaya seakan menjadi pemandangan indah bagi masyarakat Majalaya. Selain itu harum sampah menjadi pengharum bagi warga Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya.
Hebatnya lagi, tumpukan sampah dan semerawutnya pedagang kaki lima di wilayah terminal Majalaya menjadi satu bukti bobroknya pemerintah yang tidak mengutamakan kesehatan masyarakat Majalaya sekitarnya.
Dengan menumpuknya sampah di areal terminal Majalaya seolah tidak ada bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat.
Padahal, retrebusi terus dipungut setiap hari, namun hasilnya tumpukan sampah semakin menggunung di areal Terminal Majalaya. Bahkan banyak warga yang menginginkan hadirnya pemerintah Kabupaten Bandung untuk mencari solusi masalah sampah yang semakin menggunung.
Saat dihubungi, Kades Majalaya H. Ate, mengatakan, permasalah sampah di terminal Majalaya jalan station itu bukan kewenangan pemerintahan desa, tapi kewenangan dari Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Justru saya pun sangat menyayangkan hal itu, sebenarnya saya selaku kades ingin berbenah di wilayah Majalaya,” jelas Ate.
“Keinginan saya terminal itu ditata dan dibangun taman serta sarana yang lainnya agar terlihat lebih indah. Andai saja kami diberikan kewenangan untuk menata dan mengelola Terminal Majalaya, akan saya benahi dan dipercantik agar minat penumpang, pengguna jasa angkutan semakin tertarik dan penumpang semakin membeludak,” paparnya.
Tumpukan sampah dan kesemrawutan ini seolah menjadi maha karya dari tiga dinas di Kabupaten Bandung, yaitu Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Disperindag Kabupaten Bandung. (Nang/Devi Alex)