PURWAKARTA, skipatroli.com | Drama politik mewarnai Kabupaten Purwakarta! Wakil Bupati, Abang Ijo Hapidin, kini menjadi sorotan tajam setelah Partai Demokrat Purwakarta melayangkan kecaman keras. Tuduhannya? Ingkar janji dan kurangnya etika politik!
Sebelum menjabat, Abang Ijo Hapidin, yang kala itu diusung koalisi Partai Gerindra, Hanura, dan Demokrat, menjanjikan pembangunan greenhouse pertanian untuk setiap PAC Partai Demokrat.
Janji manis yang kini terasa pahit bagi kader Demokrat. Mengapa? Karena Abang Ijo, tanpa pamit atau penjelasan yang memadai, tiba-tiba pindah partai!
Agus Wijaya, Sekretaris DPC Partai Demokrat Purwakarta, mewakili Ketua DPC Asep Chandra, kepada awak media mengungkapkan kekecewaan mendalam.
“Janji greenhouse itu bukan janji kecil, Pak! Itu komitmen! Tapi sekarang, beliau pindah partai tanpa sepatah kata pun. Ini soal etika, dan beliau jelas-jelas tak menunjukkannya!” ujar Agus, kepada awak media, Sabtu (12/4/2025).
Lebih lanjut, Agus menduga kepindahan Abang Ijo didorong oleh rasa takut ditagih janji-janji politiknya yang lain, tak hanya soal greenhouse, tetapi juga janji untuk membesarkan Partai Demokrat.
“Kami berjuang keras agar beliau terpilih, tapi begitu menang, langsung ditinggal begitu saja!” katanya dengan nada kecewa.
Partai Demokrat Purwakarta kini bergerak sesuai arahan DPP dan DPD, tetapi tetap menjaga nama baik partai.
Namun, pertanyaan besar tetap menggantung: jika kepada partai pengusung saja Abang Ijo bersikap demikian, bagaimana dengan janjinya kepada rakyat Purwakarta?
Keputusan Abang Ijo untuk pindah partai setelah Pilkada 2024, dimana ia terpilih bersama Bupati Saepul Bahri Binzein, kini menjadi perbincangan hangat.
Kasus ini bukan hanya soal ingkar janji, tetapi juga mempertanyakan moralitas kepemimpinan di tingkat daerah. Akankah janji greenhouse yang menggantung ini menjadi pembelajaran berharga bagi para politisi? Kita tunggu saja kelanjutannya. (TIM)
