KAB. BANDUNG, PATROLI — Warga Kp. Ciwalengke RT 2, RW 10, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, mengeluhkan dampak polusi udara dari perusahaan PT. Harapan milik Tony Sugandi.
Mereka mengungkapkan keprihatinan terhadap asap batubara yang selalu tercium setiap hari dan sangat menganggu kesehatan.
“Baunya sangat menyengat, sampai ke lantai rumah pun hitam, apalagi ke telapak kaki dan baju yang sudah dicuci, nempel debunya,” ungkap Ny. Nining, salah satu warga terdampak.
Nining menceritakan bahwa dampak polusi udara ini sudah terjadi bertahun-tahun dan menimbulkan berbagai keluhan kesehatan bagi warga, terutama anak-anak serta mengalami gangguan pernafasan dan gatal-gatal.
“Anak-anak sering sakit, badan gatel. Ini semua karena polusi udara dari perusahaan batu bara,” ujarnya.
Warga mengharapkan tindakan nyata dari pihak PT. Harapan dan pemerintah daerah untuk mengatasi masalah polusi udara ini. Mereka menginginkan agar perusahaan dapat menjalankan operasionalnya dengan memperhatikan aspek lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Jangan sampai dampak polusi udara ini terus menganggu kesehatan kami dan anak-anak,” harap Nining.
Sementara Ketua RW 10, Candra saat diminta tanggapan tentang keluhan warga dan asap cerobong yang mengganggu menjelaskan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan tersebut ke perusahan karena hal itu menjadi kewajibannya.
“Itu yang enam cerobong sudah saya ajukan. Ternyata sudah ada perbaikan katanya. Terus saya ajukan penerangan lampu untuk masyarakat sudah dipasang. Ya mungkin itu tidak bisa sekaligus, mungkin bertahap,” katanya.
Permasalahan polusi udara ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengawasi dan menetapkan standar operasional perusahaan yang berpotensi menimbulkan dampak lingkungan.
Warga berharap permasalahan ini dapat segera ditangani dengan baik agar masyarakat dapat menikmati lingkungan bersih dan sehat. (Devi Alex/Nang)