Di tengah kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin meningkat, seorang pemuda bernama Andika Pratama (23 tahun) dari Desa Rimba Jaya, Kabupaten Serang, Banten, telah menunjukkan inisiatif luar biasa dalam mengatasi permasalahan sampah plastik di lingkungannya.
Dengan desa yang terpencil dan minim akses terhadap layanan pengelolaan sampah, Andika memutuskan untuk mengambil langkah nyata. Dia memulai proyek kecil dengan mendirikan bank sampah mini di rumahnya sendiri. Dengan bantuan beberapa teman sebayanya, Andika merancang sistem pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah plastik secara mandiri.
“Melihat begitu banyak sampah plastik berserakan di sekitar desa, saya merasa harus melakukan sesuatu. Saya percaya setiap usaha kecil bisa membuat perbedaan,” kata Andika dengan antusias.
Proyek bank sampah mini yang dimulai oleh Andika sekarang telah berkembang menjadi gerakan yang melibatkan seluruh komunitas desa. Warga mulai sadar akan pentingnya memilah sampah, dan mereka mulai berpartisipasi aktif dalam program ini.
Dengan kolaborasi antara pemerintah setempat, komunitas, dan berbagai pihak terkait lainnya, proyek ini tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah sampah plastik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bapak Rahmat, seorang tokoh masyarakat setempat, menyatakan apresiasinya terhadap upaya Andika dan seluruh timnya. “Inisiatif mereka sungguh membanggakan. Semangat muda seperti ini yang dibutuhkan untuk membawa perubahan positif bagi desa kita,” ujarnya dengan senyum.
Andika dan timnya kini menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda di desa tersebut. Mereka membuktikan bahwa dengan kegigihan, kolaborasi, dan semangat gotong royong, perubahan yang signifikan bisa tercapai, bahkan di lingkungan terpencil sekalipun.